Image and video hosting by TinyPic

Monday, July 17, 2017

Cerita Sex gak Usah di Perkosa, Gua Mau Koq







Pengalaman ini terjadi sekitar 15 tahun yang lalu. Saya baru saja lulus SMA dan sedang persiapan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Saya termasuk pria yang bertampang lumayan, cukup pintar, dan berperawakan sedang. Panggil saja saya, Budi. Selama di SMA, saya mempunyai kelompok teman yang selalu bermain bersama. 4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Sebagian besar teman-teman saya melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri karena memang sekolah saya termasuk sekolah elite di kota J yang menghasilkan siswa-siswi dengan hasil lulusan yang cukup baik. 

Karena saya berasal dari keluarga ekonomi menengah, pilihan sekolah ke LN menjadi tidak mungkin. Dari kelompok kami hanya tersisa 3 teman perempuan dan saya. Kami bingung mau melanjutkan ke mana, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk ke kota B yang mempunyai beberapa universitas swasta dan negeri yang cukup terkenal.
Saya, Rika, Nova, dan Jenni memutuskan untuk mendaftar bersama ke kota B. Di sinilah petualangan kami dimulai. Kami berkumpul bersama di rumah Jenni dan orang tuanya meminjamkan mobil mereka untuk kami pakai. Kami memang sering pergi berkelompok dengan meminjam mobil orang tua dan kadang sampai menginap beberapa hari di luar kota.


Jadi pada saat kami pergi, orang tua teman-temanku tanpa curiga mengijinkan putri-putri mereka berangkat ke kota B dan menginap tiga malam di sana. Sekalian liburan kata kami. Perjalanan ke kota B berjalan lancar dan kami menghadapi ujian masuk dengan kepercayaan tinggi. Maklum, kami semua termasuk berotak encer. Sore hari kami setelah selesai ujian masuk, kami segera mencari penginapan yang terkenal dengan daerah sejuknya di sekitar kota B. Kami menyelesaikan administrasi dan segera masuk ke kamar.

“Wah! Ternyata kamarnya besar juga yah! Ada ruang tamunya lagi,” kataku. “Budi, kamu tidur di sofa aja yah! Kita berdua ambil ranjangnya!” sahut Nova. “Yah… Curang… kan baru kali ini saya menginap bareng perempuan dalam satu kamar! Siapa tahu….” komplainku. “Maunya..” kata Jenni sambil mendorong diriku ke arah sofa.
Kami semua menjatuhkan pantat di sofa sambil melepas lelah. Setelah berbincang selama setengah jam mengenai soal-soal Ujian masuk tadi siang, kami pun bergantian mandi menyegarkan badan. Kami pun memesan makan malam dari room service karena kami terlalu lelah untuk keluar mencari makan. Rika akan menyusul besok pagi dan ketemuan di kota B.
Dia sudah menghadapi ujian masuk seminggu lalu. Pilihan universitasnya berbeda. Oh iya, saya belum menjelaskan penampilan teman-teman saya. Rika : Gadis ini pemalu dengan badan kecil yang sangat indah. Saya tahu ini karena Rika sangat suka memakai baju yang menunjukkan lekuk badannya. Dadanya berukuran sedang saja, 34B (saya tahu setelah melihat BH- nya dan BH yang lain nanti). Kecil-kecil imut merupakan kesan yang diberikannya.

Senyumnya manis sekali. Nova: Gadis ini juga berbadan kecil tetapi dengan dada yang terlihat jauh lebih besar daripada milik Rika. 34C ukuran BHnya. Mulutnya kecil dengan bibir tipis yang memberikan senyum menggoda. Hampir semua anak laki-laki di sekolahku mengejar dia. Manis dengan dada besar. Siapa yang tidak tertarik? Jenni: Gadis bertubuh jangkung yang senang memakai kaos longgar dan berjiwa bebas. Asyik diajak bertukar pikiran, pintar, dan sedikit tomboi. Senang sekali olahraga dan sangat jago bermain volley. Paling enak jadi lawan mainnya di lapangan. Posisiku sebagai tosser sering membuatku berada di depan net dan berhadapan muka dengan Jenni. Posisi siap menerima bola dan kaos longgarnya sering mengganggu konsentrasiku di lapangan.
Jenni : “Mau ngapain nih? Baru jam 6 sore kita dah selesai makan malam.” Nova : “Kita main kartu aja yuk” Budi : “Memangnya bawa?” Nova : “Bbawa kok. Rika, ayo dikeluarin. Kita main poker aja.
Pakai uang bohongan aja. Biar seru ada taruhannya.” Kami pun bermain selama satu jam ketika Nova menyeletuk.
Nova : “Tidak seru nih.. bosan.. gimana kalau dibuat lebih seru?” Budi : “Maksud kamu, Nov?” Nova : “Strip poker!!” “Gila kamu, Nov!” Nova : “Kaga berani?” Saya lagi terpatung dengan keberanian ide Nova.
Jenni : “Siapa takut? Berani kok walau ada Budi!” Pipi saya jadi memerah dan berasa panas. Ada rasa malu juga. Glek.. saya menelan ludah.. Ada kemungkinan dua gadis muda cantik akan telanjang di depanku.
Nova : “Berani tidak, Bud? Diam aja. Malu yah telanjang di depan cewek-cewek?’ Wah, otakku langsung berputar cepat. Harus memikirkan semua kemungkinan. Jangan sampai saya kalah dan tidak melihat gadis-gadis telanjang.
Budi : “Berani dong! Tapi nanti kalian curang, kaga berani buka beneran!”
Nova : “Kalo ada yang kaga berani buka, kita semua yang paksa buka! Setuju tidak?” Kita semua menganggukkan kepala menandakan persetujuan. Jantungku makin berdebar kencang dan kelaminku mulai mengeras karena kemungkinan kejadian di depan mata.
Budi : “Ya dah.. Aturannya gimana nih Nov?”
Nova : “Kita semua punya modal 1000. Taruhannya setiap kelipatan 10 dan paling besar 100. Kalau modal 1000 habis, gadaikan pakaian dengan harga 500. Setuju?” Kami semua setuju. Budi : “Kita main sampai kapan? Sampai satu orang bugil atau sampai semua bugil?”
Nova : “Sampai semua bugil dong! Biar adil!!” Jenni: “Ok deh. Tapi kasihan Budi dong. Dia kan paling cuma punya 3 potong baju. maksudnya cuma kaos, celana dan celana dalam. Kita cewek-cewek kan kelebihan BH.” Nova : “Iya yah… ya udah biar adil, kita semua lepas BH deh.”
Nova langsung dengan cekatan melepas BH merah mudanya tanpa melepaskan kaos dan melemparkan BHnya ke mukaku. Harumnya BH langsung memenuhi hidungku. Tanpa kusadari BH kedua pun mendarat di mukaku. Ini milik Jenni. BH dengan warna cream kulit. Hahahahaha… kamipun tertawa bersama. Nova : “Ayo mulai! Sudah adil kan, Bud? Kita masing-masing cuma punya 3 modal.” Budi : “Sebentar.. pakaian yang sudah ditanggalkan bisa dipakai lagi ga?”
Nova : “Hmm… TIDAK BOLEH! Yang sudah lepas, tidak boleh dipakai lagi!” Budi : “Kalau yang sudah bugil kalah lagi gimana? Kan modalnya habis!!” Nova : “Banyak nanya yah kamu, Bud! Gimana Jen?” Jenni : “Boleh dipegang-pegang deh sama yang menang. Dipegang-pegang selama 1 menit!” Wah asyik nih peraturannya… tetapi otakku sudah mulai pindah ke kelamin nih.. “Pegang doang kaga seru ah, gimana kalo dadanya dihisap-hisap!”

Nova : “Ih kamu, Bud…. Mau dong!!” Dengan suara manisnya sambil melirik nakal ke arahku!” Jenni dan Nova tertawa terbahak-bahak. Nova : “Tapi kalau kamu yang sudah bugil dan kalah gimana, Bud? Saya hisap tititnya yah!!” Jenni : “Wah saya juga mau hisap titit Budi!” Benar-benar tidak disangka! 3 tahun bersama di SMA, saya tidak menyangka teman-temanku ini nakal juga. Permainan pun dimulai. Keahlianku bermain strip poker di komputer ternyata sangat bermanfaat. Jenni segera kehilangan modal awal sehingga harus menggadaikan modal berikutnya. Jenni hendak membuka celananya, tetapi dicegah oleh Nova. Nova :”Wah kaga boleh sendiri yang nentuin buka celana. Budi, mau suruh Jenni buka apa?” Wow, thanks Nova! Aku teringat kalau mereka sudah lepas BH, tentunya dengan melepas kaos, dada Jenni akan terbuka.

Budi : “Tentu saja kaos dong. Kapan lagi bisa lihat payudara dari dekat!” Jenni dengan malu-malu mulai melepas kaosnya dan dengan segera menutupi puting payudaranya dengan satu tangan. Saya terkesima dengan pandangan indah di depan mata. Animasi strip poker di permainan komputer tidak seindah pemandangan di depan mata. Nova : “Jen.. mana boleh ditutupin dadanya. Buka dong!” Nova menggaet tangan penutup payudara dengan segera. Jenni sedikit memberontak sambil memerah wajahnya. Jenni tertarik tangannya, memperlihatkan payudara terbuka dan menggantung indah di depan wajahku. Glek.. saya menelan ludah.
Jenni : “Bud, tutup mulut dong.. Masa sampai menganga terbuka gitu melihat dada gue.” Jenni dan Nova tertawa. Ini membuat Jenni jadi relaks dan pasrah dadanya terpampang jelas. Wah kalo mereka serius kayak gini, mendingan saya kalah saja. Mengingat kalau kalah terus, tititku akan dihisap selama 1 menit setiap kekalahan. Hahahaha.. otakku kotor juga. Maka dilanjutkanlah permainan. Dengan segera saya menjadikan diri telanjang. Celana dalam saya buka perlahan-lahan memperlihatkan titit yang sudah mengeras sejak tadi. Saat itu, Nova, dengan payudara montoknya pun tinggal celana dalam saja. Kedua gadis ini memperhatikan celana dalamku dengan seksama sambil menahan napas menunggu tititku seluruhnya terlihat. Nova : “Wah sudah keras yah, Bud! Bagus lho bentuknya!”

Budi : “Gimana tidak keras… ngelihat dua pasang payudara yang bagus-bagus!” Rupa-rupanya Nova sudah tidak tahan lagi. Aku langsung ditabraknya dan tititku langsung dipegangnya. Dengan gemas Nova mulai mengocok tititku sambil sesekali dijilatnya. Tentu saja saya tidak tinggal diam. Tanganku mulai meremas-remas payudara Nova yang cukup besar. Tidak cukup dengan remasan, akhirnya aku meraup payudara kiri dan mulai menghisapnya.

“Ahh.. Enak banget, Bud! Terus hisap..” Sambil menghisap payudara Nova, tanganku mulai melepaskan celana dalamnya. Karena saya tidak mau melepaskan hisapan, tentu saja melepaskan celana dalam jadi lebih sulit. Nova membantu dengan melepaskan celana dalamnya sendiri. Tititku yang menjadi lepas dari pegangan Nova, langsung disambut Jenni dengan kulumannya. Mimpi apa semalam. Dua gadis sudah mengulum tititku. Kami pun pindah ke ranjang. Saya berbaring di ranjang dengan titit menjulang langit. Nova melanjutkan memberikan payudaranya untuk saya hisap dan Jenni kembali mengulum tititku. Tangan saya mulai bergerilya ke vagina Nova. Basah. Licin. Saya pun mulai menggesekkan jari ke clitorisnya. Licin sekali. Nova pun mendesah dengan kenikmatan yang dialaminya di bawah. Jenni yang melihat Nova mengalami kenikmatan, mengubah posisi pantatnya ke sebelah mukaku. Badan jenjangnya memang membuat posisi hampir 69 tersebut sangat mudah terjadi. Tanganku pun menggosok vagina Jenni yang juga sudah sangat basah.

Tangan kiri di vagina Jenni, tangan kanan di vagina Nova. Kukocok keduanya dengan kelembutan yang lama-lama bertambah cepat. Jenni dan Nova blingsatan dibuatnya. Jenni berguncang hebat sampai melepaskan hisapan di tititku dan mengeluarkan lenguhan panjang yang sangat seksi. Nova menyusul dengan teriakan yang tidak kalah seksinya. Keduanya terjatuh di kiri kananku dengan lemasnya. Aku yang sudah tegangan tinggi tidak mau tinggal diam. Aku menghampiri Nova dan membuka lebar-lebar selangkangannya. Terlihat vagina bersih yang sangat indah. Bulu- bulu halusnya sangat seksi. Aku mulai menggesekkan kepala tititku ke vagina Nova. Ah….. licin dan enak. Belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini. Nova yang mulai merasakan kenikmatan, mulai bereaksi dengan menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti irama gesekan.

Nova semakin meracau…”Oohhh… aahhh… ohh..my… God…..Enak banget Bud” “Terus Bud… Enak… ahhh… aahhHHH….AAAHHHHHH…Gila.. enak banget Titit lu Bud!! Gue dah sampe nih” “Baru digesek aja dah enak gini yah, Bud… gimana kalo dimasukin yah? Masukin deh Bud..” “Serius lu, Nov? Lu mau gue perawanin? Gue sih dah nafsu banget nih.” “Iya, Bud… Gue pengen ngerasain titit lu di dalam gue… di luar aja dah enak, apalagi di dalam.” Aku tidak pikir panjang lagi.. langsung berusaha merangsek ke dalam vagina Nova.
“Oww.. pelan-pelan Bud.. Sakit tahu!!” “Ok, Nov.. gue pelan-pelan nih” Pelan-pelan kepala titit gue mulai terbenam di vagina Nova. Terasa mentok. Aku yang tidak pengalaman berpikir kok tidak dalam yah? “Nov, udah masuk belom sih?” Nova yang mulai meringis menahan sakit, “Kayaknya sih belom deh… tapi terusin aja.” “Lu yakin, Nov? Kayaknya lu kesakitan gitu.” “Terus aja, Bud. Gue pokoknya mau titit lu di dalam gue.” “Ya udah kalo gitu.. Gue terusin nih..” Dengan tiga sodokan keras yang disertai rintihan Nova, akhirnya tititku masuk juga sepenuhnya.

“Wah.. Nova… kayaknya titit gue dah masuk semua nih” “Iya.. Bud…” sambil menahan sakit “diam dulu, Bud.. jangan digerakin dulu..gue masih rada sakit..” Ahh.. nikmatnya vagina perawan.. tititku berasa banget diremas-remas oleh vagina sempit Nova. Tanpa kusadari, aku mulai menggerakkan pelan- pelan pantatku. Keluar masuk secara perlahan. Nova pun mulai bernafas secara teratur dan mulai menikmati kocokan lembut di vaginanya. “Pelan-pelan yah Bud… masih sakit tapi dah mulai enak nih… vagina gue berasa penuh banget diisi titit lu” Jenni yang dari tadi menonton menunjukkan ekspresi tidak percaya. “Gila lu berdua.. beneran ngentot yah?” Jenni pun mendekati TKP dan memperhatikan dengan seksama.

“Gila.. gila.. titit lu beneran masuk ke vaginanya Nova, Bud!” “Iya Jen.. Enak banget vagina Nova.. gue bisa ketagihan ngentot nih.” Tiba-tiba ada keinginan yang luar biasa untuk segera sampai.. kupercepat goyanganku. Nova pun semakin mendesah menggila. “Ahhh… Ohhh…Ahhh…Ohhh…Bud.. gue mau sampe lagi nih” “Barengan Nov.. gue juga mau sampe..” Di kepalaku tidak teringat lagi pelajaran Biologi, kalau sperma ketemu sel telur akan menghasilkan zygot yang akan berkembang menjadi bayi. “Ayo.. Bud… kita bbaaareeennggg….” Croootttt…croottt.. croottt…Tiga kali aku menyemprotkan mani ke rahim Nova. Ahh… ini perasaan yang luar biasa… kenikmatan berhubungan badan dengan seorang gadis muda yang cantik. Beda banget sama masturbasi. Hubungan langsung lebih nikmat. Aku langsung terjatuh lemas di sebelah Nova. Jenni yang melihat pertunjukkan langsung bagaimana berreproduksi mulai mendekati tititku lagi dan menghisapnya dengan lembut. Nafasku yang tersengal-sengal perlahan-lahan menjadi teratur seraya menikmati hisapan- hisapan Jenni. Dikocoknya perlahan tapi pasti membuat tititku menjadi tegang kembali. “Bud, jangan dimasukin yah. Ini pengen gue gesek-gesek ke vagina.”

“Iya, Jen.” Jenni pun mengambil posisi WOT dan mulai menggesek-gesek vaginanya di atas tititku. “Enak banget, Jen” Goyangan lembut Jenni membuat payudaranya bergoyang-goyang secara anggun. Pemandangan yang sangat indah. Jenni merupakan salah satu wanita impianku. Tinggi, berdada montok, atletis, senang bercanda, dan baik hati. Sekarang dia sedang menggesekkan kelaminnya dengan kelaminku. Ah.. kepengen masukin d. Segera kubalikkan posisi sehingga aku sekarang di atas. Kakinya kubuka lebar-lebar. Terlihat vagina yang sangat indah. Bahkan lebih indah daripada punya Nova. Mulus, hampir tanpa bulu. Warnanya pink dan telah basah mengkilap. Tititku langsung berkedut-kedut melihatnya. Kuarahkan tititku ke vaginanya. “Bud, jangan dimasukkin yah!” “Kenapa Jen? Sudah tidak tahan nih” “Jangan Bud… jangan sekarang.” suaranya lembut meluluhkan hati. Entah kenapa aku berhenti memaksakan kepala tititku. Akhirnya aku hanya menggesek-gesekkan kepala tititku di muka vagina Jenni.
“Ah… iya Bud.. Begitu saja… gesek saja terus… Ahh… Ahhh” Jenni mulai lebih relaks dan lebih melebarkan posisi kakinya. Melihat itu, aku semakin cepat menggesekkan titit. Semakin cepat gesekan, semakin keras desahan Jenni. “OOhhhh… AHhhhh..enak Bud… Teruss.. Terusss.. Lebih cepat lagi… Tee..teeeruussss…. AHHHHHH.”

Jenni mendapatkan orgasmenya dan cukup banyak cairan O-nya yang keluar. Kasur menjadi basah sekali. Aku melihat Jenni mengalami orgasme yang sangat seksi sampai aku terdiam terkesima. Jenni cantik sekali…Aku benar-benar terpesona.. Sepertinya aku jatuh cinta dengan Jenni. Nova yang telah cukup beristirahat dan melihat Jenni telah lemas mengambil alih situasi. Dipegangnya tititku dan dikocoknya perlahan. Tititku yang masih belum puas dengan Jenni membuat otakku segera beralih ke Nova dan menyuruhku untuk melampiaskannya ke Nova. Lagi pula tititku bisa coblos ke dalam Nova. Dengan segera kubalikkan Nova dan kucoba Doggy style di sebelah Jenni yang masih terbaring lemas.

Ternyata Doggy style memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya tidak bisa dituliskan dengan kata-kata.. Hanya nikmat.. Walaupun Nova yang sedang aku sodok, tatapanku tidak lepas dari Jenni. Jenni membuka matanya dan menatapku dengan penuh kemesraan. Senyumnya yang manis membuat hatiku bingung. Di sini aku sedang jatuh cinta dengan Jenni, tetapi tititku sedang menikmati pelayanan Nova, dan Jenni tersenyum kepadaku. Ah bingung….. Aku pun tersenyum balik ke Jenni sambil semakin keras menyodok Nova. Sodokan kerasku yang terus bertubi-tubi dari belakang membuat Nova tidak dapat menahan diri lagi dan dia mendapatkan orgasme lagi. Aku memperlambat sodokanku agar Nova bisa menikmati orgasmenya. Jenni bangun dan memberikan payudaranya ke mukaku.

“Hisap Bud! Biar lu tambah seru!” Ah.. nikmatnya tetek Jenni.. Kenyal tetapi kencang. Tentu saja akibat tetek Jenni yang nikmat, goyanganku ke Nova semakin bertambah cepat. “Gila lu Bud, enak banget sih dientot dari belakang sama lu… gue.. mauuuuu… Ahhhhh…” Nova pun orgasme lagi. Aku pun tidak tahan nikmatnya menghisap tetek Jenni sambil doggy ke Nova dan akhirnya.. croott…croott… dua kali aku semburkan spermaku. “Bud enak banget disemprot elu… Rasanya nikmat.. kayak mandi air hangat.. tapi ini rasanya di dalam.’ Posisi kami belum berubah.. aku masih menancapkan titit ke dalam vagina Nova sambil terus menyemprotkan sisa-sisa sperma dan mulutku terus mengulum, menghisap dan menggigit-gigit payudara Jenni. “Enak yah Bud, isap tetek gue dan ngentot-in Nova” “Iya Jen! Cuma impian bisa threesome kayak gini tapi gue bisa ngerasain kejadian benernya.” “Udah dong Bud, cabut titit lu. Pegel nih nungging melulu” timpal Nova.

Kucabut tititku tetapi pandanganku terus menatap mata Jenni. Kelihatannya aku benar-benar jatuh cinta. Malam itu kami tidur bertiga dalam keadaan bugil. Jenni di kananku, Nova di kiriku. ****** Tok tok tok.. Pintu kamar hotel diketuk. Nova yang telah bangun lebih dulu membuka pintu dan Rika terlihat telah sampai dihantar oleh orangtuanya.
“Eh.. Rika” Nova panik “Bokap Nyokap lu mana?” “Tenang Nova, mereka cuma menghantarku kok.. tadi langsung jalan lagi ke kota C.” “Wah… lega.. gue pikir mereka mau masuk ke dalam.” “Memangnya kenapa Nov? Eh… lu kok kaga pake BH?” “Itu dia Rik.. takut ketahuan.. Gue kemaren berhasil nih” “Berhasil apaan sih, lu?” “Gue kasih perawan gue ke Budi!!” “Haahh?? Yang bener lu? Jenni juga? Kita semua kan memang kepengen banget dientot Budi!!” “Jenni belum.. masih perawan dia.. kayaknya takut.. tapi udah main juga sama si Budi, cuma belum dimasukin aja.” “Gue jadi horny nih, Nov. Budi di mana? Mau gak yah dia?” “Masih tidur tuh.. lu bangunin aja.. laki-laki kalo dikasih perawan mana ada yang nolak.” “Hahahaha…bener juga lu!” “Tuh lihat, Rika. Ada yang menonjol di selimut. Dia masih telanjang lho. Kita kemaren tidur begitu gayanya.” “Jenni mana, Nov? Kok kaga ada?” “Lagi di kamar mandi. Tuh lu urus si Budi aja. Pagi-pagi dah tegak gitu. Lu hisap aja dulu tititnya.”

Rika pun menghampiri ranjang dan segera menarik selimut sehingga tititku terbuka dengan leluasa. Aku yang masih tidur tidak sadar apa yang sedang terjadi hanya mengetahui kalau tititku mengalami kenikmatan. Perlahan-lahan kubuka mataku berpikir Nova atau Jenni sedang mengulum si junior. “Hah? Rika? Ngapain lu?” tanyaku tanpa berusaha melepaskan diri. Lagi enak kok masa melarikan diri. Betul gak? “mmlammggii hissmmmaaapp mttiimmtiitttmm mmlu” Jawab Rika dengan tidak melepaskan muatan di mulutnya. “Hahahaha” Nova tertawa geli. “Lanjutin aja Rik, si Budi kaga nolak tuh.. cuma ngeliatin lu sambil merem melek gitu.” Jenni yang mendengar tertawanya Nova, segera melongok keluar dan cukup kaget melihat Rika sedang mengulum tongkat kenikmatanku. “Eh.. Rika… baru sampe langsung sarapan aja nih” tukas Jenni dengan nada yang menunjukkan kekagetan. Jenni keluar dari kamar mandi sambil masih mengeringkan rambutnya. Body Jenni memang luar biasa.

Aku tidak bisa melepaskan pandangan dari tubuh langsing dengan payudara yang sempurna itu. “Budi.. jangan ngeliatin gue aja dong.. Rika dah nafsu tuh… puasin gih… kayak lu puasin kita berdua kemarin. Iya gak Nov?” “Iya Jen.. Ayo Bud.. Puasin Rika.. Perkosa dia.. hahahaha..” “Kaga usah diperkosa.. orang gue mau secara sukarela kok” timpal Rika. Mendengar jawaban Rika, aku segera beraksi. Kucium bibirnya dan kami melewatkan beberapa menit melampiaskannya sambil bertukar air liur. Rika badannya kecil sehingga dengan mudah kuangkat dari tepi ranjang dan meletakkannya di ranjang. Kudekati Rika dan menciumnya lagi. Kali ini tanganku tidak tinggal diam. Payudara Rika aku pijat dan remas-remas halus.

Kaos ketatnya segera kubuka memperlihatkan tetek mungil yang kencang. Pentilnya telah keras menjulang ke atas. Pentil yang bagus dan segera kulumat. “Ohh.. enak banget Bud.. terus Bud….aahhh.. ahhh..” Rika meracau kenikmatan. Hisapan dan kulumanku pun bertambah keras. Tititku sudah sangat kencang sekali. Dengan sedikit agak kasar kulepaskan semua pakaian yang masih melekat di Rika. Wow.. ternyata Rika mempunyai bulu jembut yang sangat lebat. Lebat tapi terlihat sangat rapi dan terawat. Kudekati vaginanya dan tercium wangi vagina yang merangsang.

Tapi Jenni punya lebih wangi. Ah.. Jenni lagi.. ini ada gadis yang sukarela memberikan perawannya, kok masih mikirin perempuan lain. Kulirik Jenni dan kulihat dia tersenyum penuh pengertian. Kujilat vagina Rika sambil terus melihat Jenni. Jenni pun tersenyum terus dan memberikan anggukkannya seakan-akan mengerti kalau aku sedang bertanya bolehkan aku menjilat memek perempuan lain. “ Ohh…oohhh… enak banget Bud.. baru dijilat aja gue dah kayak gini..” “Suruh Budi ngentotin elu, Rik… Pelan-pelan yah Bud.. Kemaren gue cukup sakit lho” Nova menghangatkan suasana.

“Iya Bud.. masukin dong buruan.” “Yakin lu, Rik?” Aku bertanya kepada Rika tetapi tatapanku kembali ke Jenni. Jenni pun mengangguk kembali. Aku pun segera membuka lebar selangkangan Rika. Vagina Rika terlihat sangat imut, karena memang Rika orangnya cukup kecil. Tinggi badannya hanya di bawah bahuku sedikit. Perlahan-lahan aku dorong tititku ke dalam vagina Rika. Rika yang sudah sangat basah hanya bisa mendesah. Kepala tititku sudah masuk sepenuhnya tetapi seperti ketemu tembok. “Siap Rika? Ini dah di depan selaput dara nih. Tinggal gue sodok masuk” Entah kenapa sekali lagi aku melirik ke Jenni dan Jenni pun tersenyum kembali. Senyum yang sangat manis. “Iya Bud.. sodok aja.. perkosa gue.. bikin gue hamil.. gue mau anak dari lu.” Rika sudah lupa daratan. Kupegang pinggul Rika dengan erat dan kudorong dengan penuh kekuatan. Blesss.. masuk sudah. Rika menitikkan air mata menahan sakit. “Lanjut Rik?” “Iya Bud.

Dah mulai terbiasa nih. Rasanya penuh banget vagina gue” Proses menyetubuhi Rika pun segera berlangsung. Keluar.. masuk…keluar… masuk..pelan-pelan tetapi pasti vagina Rika semakin basah. “Gila….Enak..banget….Tahu gini… dari kemaren… gue…ikutan…nginep….”Rika semakin larut dalam kenikmatan. “Ohh…ooohh…enak… aahh.. terus.. Bud.. yang cepat.. Bud!” Kuturuti kemauannya. Semakin cepat aku menggoyang Rika, payudaranya pun semakin liar tergoncang-goncang. “Bareng yah Rika.. gue juga dah mau nyemprot..” “Ayo Bud.. bikin gue hamil.. semprot yang banyak…AAARRRHHHH” Kami berdua pun orgasme luar biasa. Vagina Rika memeras semua sperma yang ada di tititku. Kucabut tititku dan terlihat tetesan darah perawan merembesi sprei. Noda darah perawan Rika dan Nova terlihat bersebelahan.

Wah aku harus membeli sprei ini dari hotel. Kenang-kenangan pikirku. Jenni menghampiriku dan menciumku di bibir dengan ciuman yang sangat lembut. Tiba-tiba ada perasaan bersalah di hatiku. Sepertinya Jenni tahu karena dia bilang, “Tidak apa-apa Bud. Kita semua memang ingin menikmati titit lu.” dan kemudian dia menciumku lagi. Ciuman yang penuh mesra. Nova mengganggu ciuman kami dengan mengambil tititku dan menghisapnya. Jenni mengganguk kembali dan merebahkan tubuhku. Nova terus menikmati permainannya di bawah. Jenni menduduki kepalaku dan memberikan vaginanya untuk kuhisap. Ah.. nikmatnya memek Jenni. Kujilat dan kujilat terus sambil kami terus bertatapan mata. Aku benar-benar jatuh cinta. Pagi itu aku digilir tiga perempuan cantik. Jenni tetap hanya meminta digesek-gesek saja.

Nova dan Rika berhasil membuatku menyemprotkan sperma di dalam mereka sebanyak dua kali. Kami baru selesai ketika kami sudah kelelahan dan kelaparan. Sudah waktunya makan siang. ****** Epilog: Kami berempat berhasil masuk universitas di kota B dan sepakat untuk mengontrak rumah untuk tinggal bersama. Orang tua kami tidak ada yang curiga. Mereka pun setuju mengontrak rumah lebih enak daripada kos-kosan. Bisa masak dan cuci baju sendiri. Tidak takut ada barang yang hilang. Empat tahun kuliah, sehari pasti minimal sekali aku menyetubuhi salah satu dari tiga wanita cantik tersebut.

Dengan Jenni, selalu hanya gesek-gesek. Dengan Rika dan Nova, tentunya celup-celup dong. Tidak ada yang hamil karena kami menghitung kalendar dengan sangat disiplin. Sesudah lulus pun kami masih sering berkumpul untuk “bermain”. Nova bertemu dengan suaminya di tempat kerja. Rika bertemu dengan suaminya di kuliah S2. Jenni akhirnya menjadi isteriku.
Perawannya baru diberikan pas malam pernikahan. Kami berdua punya dua orang anak. Jenni sering mengundang Nova dan Rika untuk bermalam di rumah kami. Saking seringnya, aku berhasil menghamili Nova dan Rika. Anak kedua Nova dan anak ketiga Rika mirip sekali denganku. Untung suami mereka tidak pernah ada yang curiga. Alasannya karena sering bergaul denganku, jadi mirip deh anaknya.

borneopoker

www.borneopoker.com memiliki promo menarik, seperti:
1. Di sini 100% No Robot yang berarti 100% Pemain vs Pemain, Tampa Bot dan Tampa campur tangan dari admin dan kerahasiaan data anda terjamin.
2. Bonus Referral 20% ( Seumur Hidup Untuk Anda ) setiap Mengajak Teman Bermain dan bergabung dengan Borneo Poker, semakin banyak anda mengak teman bergabung semakin banyak pula bonusnya.
3. Bonus Turn Over 0.4% - 0,5% ( Dibagikan setiap hari SENIN pada PUKUL 14:00 )
4. Mainkan 7 Games dalam 1 akun. (di sini anda bisa jadi BANDAR) yaitu : POKER ONLINE, SAKONG, BANDAR Q, DIMINO QQ, ADU Q, CAPSA SUSUN, dan BANDAR POKER.
5. customer service yang melayani 24 jam nonstop ( livechat, BBM).
6. Dengan minimal deposit 20.000 dan withdraw 20.000 (proses cepat).
7. Transaksi dijamin aman dan terpercaya 100%
8. Dukungan transaksi : BCA, MANDIRI,BNI, BANK BRI, DANAMON.

Untuk Informasi Lebih Lanjut bisa menghubungi CS kami yang melayani 24 Jam setiap Harinya

Phone : +85587404622
BBM : 55978753
FB : Borneo poker
SKYPE : borneo.poker
Twitter : @borneo_poker
Instagram : borneo.poker
livechat : www.borneopoker.com

Segera bergabung bersama kami dan ajak juga teman sebanyak-banyaknya untuk mendaftar di www.borneopoker.com


Ngentot Mila Dengan Nungging

This summary is not available. Please click here to view the post.

Perawani Anak Kost Di Rumahku Sampai Lemas







Kali ini akan mencoba menghadirkan sebuah kisah seksku memerawani anak kos . Simak aja cerita seks berikut ini. Mungkin bisa jadi inspirasi anda. Dinding rumah mulai agak kusam,tandanya rumah harus segera ada perhatian.Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan,ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu.Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warna-warni kini seakan tiada lagi,hanya tertinggal berbagi saja,bunga tulip,melati satu batang,bunga anggrek pemberian tante.Semua itu prediksi ku harus segera di percepat mengingat rumah ku sebagai tempat kost,Penghuninya biar nyaman yang “punya rumah kudu”perhatian juga.Mengingat service itu dimana saja harus baik.

Aku Punya tempat kos-kosan,dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan,Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan,ini ceritanya,Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta,

dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu,dia cantik,manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya.
Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagi-lagi aku beruntung dia menerima pernyataanku ,ukh bahagianya aku.
Suatu hari aku ada acara keluar kota ,iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku. Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal,aku memberanikan diri mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya . Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.


Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink.mulanya dia menolak ,aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar.
Akhirnya dia mengangguk pelan,langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.Kupermainkan putting susunya dengan dua jari dia semakin mendesah ,sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja ,aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.
Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.
“ Ang,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya
“ Hmm,susumu juga kenyal sekali “ kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku
Tak lama kami sampai di kota tujuan,langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.
Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv ,kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya .
“ Akh,Ang jangan terlalu keras “ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
“ Maaf,habis susumu kenyal sekali “ kataku
“ Iya ,tapi sakit “ katanya
“ Iya pelan deh,kita pindah kedalam yuk “ kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.
Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.
“ Akh,Ang ………..shhhhhhhh “ kata mendesah
Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam.Kukulum bibirnya ,dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.Tangannya mengusap-usap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.
“Ukh,…teruskan yang “ kataku
“ Ikh besar sekali,panjang lagi “ katanya.
“ Ssssst ,”kataku sambil mengulum putting susunya yang makin menegang,tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya .Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.

“Akh,….teruskan pelan pelan “katanya sambil meremas penisku.Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya ,dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak henti-henti mendesah .

“Sekarang giliranmu sayang “kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya .Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang ,saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat .

Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih,susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu hitam halus .Perlahan – lahan aku menaikinya ,kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya ,pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.
“Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggangku
“Baiklah ,sayang aku masukkan ya “ kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan,sempit sekali.
“Aduh..,sakit Ang akh……..” katanya
“Sebentar juga hilang “ kataku,penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.
“Terus ….lebih cepat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 28 cm,penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.

“Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme,dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah .Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya ,melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini.Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat .Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi.

Borneopoker

www.borneopoker.com memiliki promo menarik, seperti:
1. Di sini 100% No Robot yang berarti 100% Pemain vs Pemain, Tampa Bot dan Tampa campur tangan dari admin dan kerahasiaan data anda terjamin.
2. Bonus Referral 20% ( Seumur Hidup Untuk Anda ) setiap Mengajak Teman Bermain dan bergabung dengan Borneo Poker, semakin banyak anda mengak teman bergabung semakin banyak pula bonusnya.
3. Bonus Turn Over 0.4% - 0,5% ( Dibagikan setiap hari SENIN pada PUKUL 14:00 )
4. Mainkan 7 Games dalam 1 akun. (di sini anda bisa jadi BANDAR) yaitu : POKER ONLINE, SAKONG, BANDAR Q, DIMINO QQ, ADU Q, CAPSA SUSUN, dan BANDAR POKER.
5. customer service yang melayani 24 jam nonstop ( livechat, BBM).
6. Dengan minimal deposit 20.000 dan withdraw 20.000 (proses cepat).
7. Transaksi dijamin aman dan terpercaya 100%
8. Dukungan transaksi : BCA, MANDIRI,BNI, BANK BRI, DANAMON.

Untuk Informasi Lebih Lanjut bisa menghubungi CS kami yang melayani 24 Jam setiap Harinya

Phone : +85587404622
BBM : 55978753
FB : Borneo poker
SKYPE : borneo.poker
Twitter : @borneo_poker
Instagram : borneo.poker
livechat : www.borneopoker.com

Segera bergabung bersama kami dan ajak juga teman sebanyak-banyaknya untuk mendaftar di www.borneopoker.com


ML Saat Ibunya Di Kamar Sebelah







Berhubung ibu dari pacarku masih bersaudara, maka ia dan ibunya menginap di rumah kakak. Sempat aku khawatir, bagaimana harus bersikap dan berperilaku seakan2 tidak ada apa2 di antara kami. Hari itu aku sudah di rumah kakak, membersihkan rumah agar ketika pacarku & ibunya datang sudah bersih. Selesai bersih2 rumah, istirahat sambil menyalakan tv. Lalu aku ingat, beberapa koleksi be-epku masih dipinjam kakak. Kucari di bawah tv..ketemu. Kupersiapkan segala sesuatunya sebelum acara “ relaksasi pikiran “ dimulai.


Aku membuat mie goreng + telor ceplok dan es teh untuk menemani nonton be-ep. Setelah semua on set, kutata 2 bantal tebal di bagian kepala tempat tidur kakak. Ac kunyalakan, mie & es teh keletakkan di meja kecil samping tempat tidur. Remote tv & dvd player di sebelah tangan kananku..lalu aku bugil. Dan..film pertama pun kuputar. Waow..one of my fave girl..Asia Carrera. Entah kenapa setiap dia main, aku mesti ikut menghayati. Mungkin kupikir karena aktingnya atau memang dia menghayati. Apalagi jika sudah mendesah & mengerang, juga tubuhnya sedikit bergetar..uuhhff..rasanya aku sebagai pemeran cowoknya. Rencana makan mie tertunda. Bagaimana tidak..tubuhnya sedikit bergetar dihimpit laki2 yg terus menghunjamkan penisnya dalam2. Erangannya sungguh membekas. Tak terasa pucuk penisku mulai keluar cairan.

Setelah film pertama habis, kuganti chanel dvd dengan siaran tv. Baru aku makan mie goreng & telor ceplok. Lalu kucuci piring dan peralatan dapur yg tadi kupakai masak mie goreng. Film ke dua telah menanti. Kali ini cewek Jepang dengan orang barat. Mereka mainnya bagus, tidak langsung tembak. Hasilnya si cewek saat dioral sudah mengeluarkan cairan putih kental. Aku tak tahu, apakah itu tanda ia orgasme atau sekedar pelumasnya. Saat lakinya mulai memasukkan penis setelah 10menitan, cairan itu menempel di penis. Membuat pucuk penisku ikut keluar cairan. Sekarang si cewek di atas.
Desah & erangnya makin menjadi. Akhirnya setengah berlari aku ambil segulung tisu dan body lotion di lemari depan. Aku onani sambil lihat mereka main di layar kaca. Hampir saja maniku tumpah ke kasur karena gumpalan tisu yang sudah kutata di tangan kanan agak tidak menampung semprotan dari penisku. Lalu aku mandi dan tidur di kamar kakak. Besok bangun pagi tuk menjemput bidadariku dan ibunya di stasiun.

Aku telah berada di Pasar Turi, menunggu kereta yang di dalamnya berisikan pacarku dan ibunya. Sambil menunggu, kunyalakan 234 lalu kusedot. Lumayan, ada setengah jam menikmati rokok. Terdengar suara khas di stasiun yang menandakan kereta akan masuk. “Kereta dari Semarang akan tiba sesaat lagi. Harap para penjemput tidak berada di dekat rel..dst”.

“Lumayan on time..”, pikirku. Rokok pun pas matinya. Singkat kata kereta telah berhenti. Sesuai sms, mereka di gerbong 4. Aku beranjak dari duduk dan berjalan pelan menuju gerbong 4. Kulihat mereka sudah menurunkan barang – barang dan antri untuk turun. Aku menyalami pacar dan ibunya. Kubawakan salah satu koper yang paling besar. Kami meluncur menuju rumah kakak. Pacar duduk di sebelah dan ibunya di belakang.

Kami benar – benar menahan diri untuk tidak memperlihatkan bahasa tubuh yang menandakan there’s something. Sesampai di rumah kakak, aku kembali keluar rumah untuk beli masakan. “Ma..aku ikut ya..”, pinta Vina. “Yo wis..melok’o..ati – ati”. “Berangkat dulu Tante..,” aku pamitan. Ibunya mengangguk lalu kututup pintu pagar.

Mobil berjalan keluar pelan dari gang komplek perumahan. Kucari area yang agak sepi. “Kenapa Mas brenti..?”. “Hm..karena ini..”, kucium lembut dan dalam bibirnya. Mulanya agak kaget lalu mengimbangi. 1menit kami berciuman. Kupegang 2 pipinya, “kangen Yank..”. “Sama Mas..”, ia mengusap – usap rambutku. Mobil kujalankan lagi. Kali ini sudah tidak ada “lalat” yang sedang terbang mengawasi. Kami bercanda riang sepanjang jalan menuju rumah makan. Sambil menunggu pesanan, kami memesan minuman. Sesekali kupencet ujung hidungnya karena kangen dan sayang. “Malu ah Mas..banyak orang..”.

“Biarin..EGP..hi3x..”. “Huu..”, kupingku dijewernya. Pesanan datang, mobil berjalan pulang ke rumah. Jika sedang di kepala kopling, tanganku digenggamnya. Beberapa kali kami berciuman di mobil yang berjalan, tentunya lihat situasi jalan. Memasuki komplek perumahan, baju dan tatanan rambut kami rapikan. Jangan sampai mengundang kecurigaan Ibunya. Mendekati gang rumah, kucium lagi. “Mas..udah mo nyampe lho..”. “Biarin..habis ini kan hampir mungkin gak bisa deketan..”. Vina hanya tersenyum.

Sepanjang hari ini nothing special happened. Masing – masing jaga diri. Maksimal ketika Ibunya sedang mandi, kami hanya berciuman dan saling meremas. Atau ketika aku sedang cuci piring dan Vina mengantar piring atau gelas kotor, kami ciuman kilat. Esoknya, “Wan..nanti malem pintu kamar tak buka”. “
Kenapa Tante..”. “Nggak..semalem kayaknya ada yang seliweran di jendela sebelah..”.
“Ha..masa sih Tan..”. “Dan kamu tidur depan kamar ya..”, sambung Tante sambil tersenyum.
“Ee..iya Tante..”, kepala kugaruk – garuk sambil nyengir.
Vina keluar kamar mandi lalu kukasih tahu.
“Eengg..jadi ikut takut nih Mas..”. “Udah..gak ada apa – apa. Biasa..kenalan..”.
“Huu..awas kalo tidurnya pindah..”, aku diuber. Ibunya hanya senyum – senyum lihat tingkah kami. Hari ini kami bersih – bersih rumah, nyapu – ngepel – dll.
Karena besok ada rombongan tamu keluarga datang. Jam dinding menunjukkan pukul 8.30 malam. “Wan..jangan lupa tidur depan kamar ya..pintunya terbuka aja”.
“Iya Tan..paling kalo susah tidur aku pindah kamar..”. “Kalo sampe gitu..tak bilangin Bapak..”, ancam Tante. Aku hanya nyengir.

Tak berselang lama Tante sudah tidur, mungkin karena capek bersih – bersih rumah tadi. Suara dengkurnya sudah memenuhi kamar. Aku dan Vina masih menonton tv. Sampai secara bersamaan kami saling berpaling. Aku berjingkat pelan mengintip kamar Tante, memastikan persentase lelapnya.
Kudekati Vina, kupegang dua telapak tangannya lalu kucium. Dua pipinya kupegang dan kutarik mendekatiku. Vina yang pertama menciumku. Dua tangannya memegang leherku. Akhirnya, setelah lama menahan diri kami bisa bebas bermesraan walau situasi masih belum benar – benar aman.
Aksi saling memasukkan lidah dan membelit pasangannya sudah terjadi. Vina merapatkan duduknya. Punggungku dielus – elus. Kubalas dengan menjalankan telunjuk kananku ke dua bundaran di dadanya, menyusuri leher dan berhenti di bibirnya. Dikecup, disedot dan digigit kecil. Dua tanganku turun dari pundak dan menjelajah dua bukit indahnya. Kubelai, kuremas lembut. Tangan kiri Vina menyusuri paha kananku, sedang tangan kanannya mengusap – usap penis yang mulai ereksi yang masih terbelenggu celana selututku.

“Uhuk..uhuk..”. Plass..wajah kami langsung pucat dan merah, hijau dan entah apa lagi. Ibunya batuk 2 kali. Kegiatan kami langsung berhenti. Penis pun langsung mengkerut. Kami berdiam diri, cukup lama, saling berpandangan dan bergantian menatap kamar yang terbuka. Setelah yakin hanya batuk kecil, kuajak Vina pindah di kasur lantai tempat aku tidur nanti. “Mas..kan malah ketauan..”. “Nggak..kan agak kugeser kasurnya.

Begitu Ibumu ada gelagat bangun, langsung lari ke kamar mandi sebelah kan..”. “Iya sih..tapi Mas..”. Kupotong, “udah..semoga sesuai harapan..Kayaknya pulas banget..seharian kan pada bersihin rumah”. Kami saling berbisik di telinga. Vina diam, tanpa menunggu jawaban lagi lalu kuelus pipi kanannya dan kucium lembut bibirnya. Kuserang lagi area – area sensitifnya. Lambat laun ia memberikan balasan. Tangan kanannya merayap naik dari celah celana.
Tangan kirinya masuk ke kaosku dan mengusap – usap pentil – pentilku. Tangan kiriku menyusup ke atasan baby dollnya. Kulitnya yang halus langsung terasa. Mata Vina mulai sayu. Berjalan di perut, tulang iga, lalu ke gunung kembarnya yang masih berkabut. Kuremas lembut, kiri dan kanan. Lidahnya makin membelit dan masuk ke rongga mulutku. Tangan kananya yang telah menangkap ular celanaku lalu sedikit meremasnya.
Beruntung kabut yang menutupi gunung kembarnya tidak berkawat. Sedikit kusibakkan dan dapat kusentuh pucuk gunungnya yang mulai mengeras.
Telunjukku kusentil – sentil dan kuputar – putar di pucuk gunung yang kiri. “Hmm..”, Vina mulai mendesah sepelan mungkin. Sekarang ganti pucuk gunung yang kanan. Tangan kirinya yang masih di dalam kaosku juga bermain – main di dua pentilku. Telunjuk dan jempolku mulai berpadu memainkan tuts yang menghasilkan desah dan erangan.

Tangan kirinya keluar dari kaos, menyusul tangan kanannya. Celanaku perlahan diturunkan. Dingin pun menyergap tubuh bawahku. Vina makin merapat duduknya. Tangan kanan dan kiriku saling menangkup dua gunungnya, meremas. Lalu kait penyebab kabut kulepaskan. Kabut penutup dua gunung indahnya perlahan kusingkirkan dari balik atasan baby dollnya. Kekenyalan dan tegaknya pucuk – pucuk gunungnya sudah bisa aku nikmati. Cdku diturunkan sedikit, kepala ular celana pun terlihat. Jempol kanannya mengusap tetes air di sana dan menjilatnya lalu menciumku.
Kuangkat atasan baby doll, kepalaku bersemayam sejenak mencucup keindahan ragawi ciptaan – Nya. Kepala penisku dielus – elusnya. Kuremas dan kucucup bergantian. Tangan kiriku menelusup celana baby doll. Menyentuh kulit pantatnya. Jari tengah mencari jalur pertemuan dua pantat dan berhenti di lubangnya. “Sshhttt..gelllii Maasss..”. Cdku semakin turun dan akhirnya terbuka total tubuh bawahku. Tangan kanan menggenggam erat dan yang kiri memainkan dua bola coklatku. Kepalaku masih terlalu asyik sembunyi di baby doll atasannya. Tangan kananku bergerak masuk ke celana baby doll.
Bagian depan cdnya sudah lembab dan hangat. Kutekan – tekan dengan telunjuk dan jari tengah. Tak sabar, aku masukkan lima jariku ke dalam cdnya. Tiada duri yang perlu ditebas di sana. Si jempol aku gosok – gosokkan di lembah luar. Penisku mulai digerakkan naik turun. Tak mau berlama – lama, aku keluarkan kepala dan kutarik pelan celananya.Vina segera telentang. Cdnya warna merah muda, sewarna dengan bh, tetapi ada seraut kepala beruang di bawah benang atas.
Telunjuk kanan menyusuri lembah yang tercetak jelas akibat mengalirnya air kenikmatan. Vina menatap wajahku dan tersenyum manis. Kucium kepala beruang yang juga tersenyum. Tercium aroma yang khas. Kugigit hati – hati agar tidak mengenai lembahnya. Ujung lidahku mengecap air yang menempel di cdnya. Perlahan aku turunkan. Vina mengangkat pantatnya. Kubuka pahanya sedikit, lalu bibir dan lidahku menyusuri lembah surgawi. Rambutku dielus dan sesekali diremas. Air kesehatannya semakin mengalir ketika lidahku mulai mengaduk – aduk lembah dalamnya.
Tubuhku didorong pelan. “Hmm..oohh..”, kepala penisku diemut dan disedot pelan. Kami saling mengeksplorasi area paling intim bagi setiap manusia. Vina menghentikan aksinya, memutar tubuh. Penisku dipegang mantap. Pelan – pelan pinggangnya diturunkan. Matanya tertutup dan bibirnya membentuk huruf o kecil, “oohhh..”. Kuangkat pinggang sedikit untuk mengimbangi dan memegang dua pantatnya. Kurasakan nikmat yang semakin terasa saat penis ini tenggelam ditelan gua surgawi.
Dua tapak tangannya menekan dadaku. Pinggangnya dinaik turunkan pelan –pelan. Tangan kiriku di pinggangnya dan yang kanan meremasi dua gunungnya. Rambutnya sesekali dikibaskan dan matanya menatapku dalam – dalam..indah melihatnya. Aku tersenyum dan bibirku membentuk “I love you..”. Vina menundukkan badan dan menciumku dalam – dalam. Kepalanya terdongak kala ia menurunkan pinggang lalu kuhentakkan pelan pinggangku ke atas.

“Aahh..Mmmaass..”. Kupegang erat pinggangnya lalu kudiamkan dan kumaju mundurkan. Vina memutar – mutar pinggang. “Enaknya Yankkk..”. Kepalaku dipegang dua tangan lalu rambutku sedikit diremas. Aku diciumnya dalam – dalam. Bibirnya kulepas, “Yank..ganti ya..”. Vina mengangguk lesu. Aku lalu memintanya telungkup dengan pantat sedikit naik. Kumasukkan pelan – pelan. Hampir bersamaan kami mendesah, “uuffsstt…”. Penis keluar masuk dengan teratur, tidak terburu – buru.

Bunyi kecipak penis di dalam gua yang berair terdengar sedikit nyaring. Kulepas penisku. “Ada apa Mas..”. Aku tidak menjawab. Aku lalu duduk agak bersila. Kupegang tangan kirinya. Tanpa bertanya ia sudah tahu.
Penisku dipegang tangan kanan dan masuk pelan – pelan. Dua kakiku kuletakkan di bawah pantatnya. Kami berciuman dan saling membelit lidah. Pinggangnya naik turun yang kutopang dengan dua tanganku. Kadang kutekan dalam – dalam dan kuputar – putar pinggangnya. Kadang kuhentak – hentakkan. Kepalanya bergoyang kiri kanan.

Rambutnya ikut tergerai pula. Lehernya aku jilat dan cium. Dua tangannya kadang meremas pantat kadang memeluk punggungku. Jam dinding menunjukkan 21.30. “Mmaass..aakkkuu…aaahhhssttt..”. Kepalanya tertunduk di dadaku, aku dipeluk rapat. Gerakan pinggangnya terdiam sejenak. Kucium dahi dan kepala atasnya. Vina lalu menciumku, “makasih Mas..Mas belum..?”. “Bentar lagi mungkin”. Pelan – pelan aku baringkan di kasur lantai dengan tubuh bawah masih bertautan.
Dua kakinya mengapit pantatku. Kembali aku benamkan penis di guanya. Kami berciuman. Sesekali aku cium dan gigit dada dan pucuk – pucuknya. Gerakanku makin cepat. Vina juga makin erat memelukku. Dua kakinya menekan dan mengapit pantat kuat. Kepalaku ditarik dan memeluk punggung erat. “Mmmaass…”, syair dari bibir mungil terdengar di kuping kiriku. “Yankk..aku mo keluar..”, bisikku.

Tubuhku didorong pelan. Vina kembali di atasku. Segenap sisa tenaganya dikeluarkan. Aku meremasi dua gunungnya. Pinggangnya diputar dan ditekan dalam – dalam. “Yyaankk..aakkuu..”. Vina turun lalu meremas dan mengocok penis cepat – cepat. Tak berselang lama, “Yyaannkkk…oouuhhh”. Semburan kuat memancar, memenuhi perut dan dadaku. Vina masih setia mengocok dan mengurut penisku. Aku elus – elus rambut panjangnya.
Tangan kanannya yang penuh lava panasku dijilati. Bibirnya lalu mendekati kepala penis dan dimasukkan di mulutnya. Sesekali disedot. Kurasakan sedikit ngilu dan gemetar tatkala lidahnya menjilati lubang penis. Matanya menatapku manja. Vina mengambil cdnya lalu diusapkan ke bibir. Aku diciumnya mesra..
“Makasih Yank..”. Aku peluk tubuhnya. “Aku juga terima kasih Mas..”. Tangan kanannya masih mengocok penisku yang makin mengecil. Jam dinding aku lirik. “Dah..bobo sana. Ntar dicari Mama”. “Iya Mas..”. Aku dikecup pelan, “met bobo..” Aku elus rambutnya, “met bobo juga..”. Vina masuk kamar mandi dulu dengan bertelanjang dan membawa baby doll, bh serta cdnya. Kutatap langit – langit ruangan dan tersenyum. Dan Ibunya pun tetap terlelap…

Borneopoker

www.borneopoker.com memiliki promo menarik, seperti:
1. Di sini 100% No Robot yang berarti 100% Pemain vs Pemain, Tampa Bot dan Tampa campur tangan dari admin dan kerahasiaan data anda terjamin.
2. Bonus Referral 20% ( Seumur Hidup Untuk Anda ) setiap Mengajak Teman Bermain dan bergabung dengan Borneo Poker, semakin banyak anda mengak teman bergabung semakin banyak pula bonusnya.
3. Bonus Turn Over 0.4% - 0,5% ( Dibagikan setiap hari SENIN pada PUKUL 14:00 )
4. Mainkan 7 Games dalam 1 akun. (di sini anda bisa jadi BANDAR) yaitu : POKER ONLINE, SAKONG, BANDAR Q, DIMINO QQ, ADU Q, CAPSA SUSUN, dan BANDAR POKER.
5. customer service yang melayani 24 jam nonstop ( livechat, BBM).
6. Dengan minimal deposit 20.000 dan withdraw 20.000 (proses cepat).
7. Transaksi dijamin aman dan terpercaya 100%
8. Dukungan transaksi : BCA, MANDIRI,BNI, BANK BRI, DANAMON.

Untuk Informasi Lebih Lanjut bisa menghubungi CS kami yang melayani 24 Jam setiap Harinya

Phone : +85587404622
BBM : 55978753
FB : Borneo poker
SKYPE : borneo.poker
Twitter : @borneo_poker
Instagram : borneo.poker
livechat : www.borneopoker.com

Segera bergabung bersama kami dan ajak juga teman sebanyak-banyaknya untuk mendaftar di www.borneopoker.com


Sunday, July 16, 2017

Cerita Sex Dua Tante Ini Minta Di Puasin






“Hi Dedi.. apa kabar Sayang,” kata Tante Lisa.
“Ooo Tante, Silakan masuk Tan,” balasku sambil mempersilakan mereka duduk di sofa panjang di ruang tamu.
“Tan, maaf yach di tinggal dulu mo matiin kompor soalnya lagi masak mie nich..” kataku.
“Oh ya Ded.. silakan.” balasnya.
Seketika itu juga aku beranjak ke dapur. Dua menit kemudian aku kembali ke ruang tamu lagi. Lalu aku di kenalkan dengan temannya oleh Tante Lisa.
“Ded, kenalin nich temen tante,” katanya.
“Nining..” katanya.
“Dedi..” balasku.
Lalu terjadilah perbincangan antara kami bertiga, hingga akhirnya Tante Lisa mengajakku untuk ML bersama-sama.
“Ded, puasin kita dong.. mau khan?” kata Tante Lisa.
“Boleh.. kapan?” tanyaku pura-pura bodoh.
“Yach sekarang dong.. masa tahun depan sich,” kata Tante Nining.
“Ded.. Tante Lisa udah cerita tentang kamu, dan Tante Nining tertarik mau nyobain permainan kamu Ded,” katanya.
“Ah, Tante Nining ini ada-ada aza,” candaku.

Kemudian aku berdiri menuju sofa, dan aku duduk di tengah-tengah mereka, tanganku mulai memegang dan meremas-remas payudara Tante Nining dari luar bajunya, dan kulihat Tante Nining mendesis, dan dia hanya diam saja sewaktu tanganku memainkan payudaranya. Lalu aku mulai mencium bibirnya, bibirku dibalas oleh TanteNining dengan ganasnya. Lidah kami saling berpautan dan air ludah kami saling telan. Melihat aku dengan TanteTining sedang asyik bercumbu, tangan Tante Lisa mulai bergerilya, meremas-remas batang kejantananku dari luar celanaku.


Tiga menit setelah aku selesai menikmati bibir dan aksi remasanku di payudara Tante Nining, lalu aku mengajak mereka masuk ke dalam kamar tidurku. Lalu kami bertiga masuk ke kamarku. Di dalam kamarku mereka berdua melepaskan pakaiannya masing-masing hingga bugil. Alamak aku sempat tertegun melihat kedua tubuh mereka dan kedua payudara serta liang kewanitaan mereka yang indah itu. Payudara mereka sama besarnya, cuma perbedaan dari mereka adalah bulu kemaluannya, bulu kemaluan Tante Lisa sangat lebat dan hitam, sedangkan kewanitaan Tante Nining bersih tanpa bulu.
Setelah mereka bugil, lalu mereka melucuti seluruh pakaianku satu-persatu serta celanaku hingga bugil. Lalu aku naik ke atas tempat tidurku. Aku mengatur posisi, posisiku tiduran terlentang, Tante Nining kusuruh naik ke atas wajahku dan berjongkok lalu aku mulai mejilat-jilat liang kewanitaannya dengan lidahku, sesekali jariku memainkan klitorisnya dan memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaannya yang sudah basah itu, sedangnkanTante Lisa kusuruh mengerjai batang kejantananku. Batang kejantananku di kocok-kocok, dijilat-jilat dan dikulum ke dalam mulutnya hingga semua batang kejantananku masuk ke dalam mulutnya. Terasa nikmat sekali ketika batang kejantananku dikenyot-kenyot oleh Tante Lisa.

Selang 10 menit aku melihat Tante Lisa mulai mengubah posisinya, dia berjongkok di atas selangkanganku dan batang kejantananku diarahkan ke liang kewanitaannya dengan tangannya dan.., “Bleesss.. bleesss..” masuklah batang kejantananku ke liang senggamanya dan terasa hangat dan sudah basah. Lalu Tante Lisa menaik-turunkan pantatnya, terdengar suara desahan-desahan nikmat yang keluar dari mulut Tante Lisa, “Hhhmm.. aaakkhh.. aaakkhh.. hmmm..” Tante Lisa terus menaik-turunkan pantatnya dan sesekali memutar-mutar pantatnya.

Saat menikmati hangatnya liang kewanitaan Tante Lisa, aku masih terus menjilat-jitat dan mengocok jariku ke liang kewanitaan Tante Nining. Ketika sedang asyiknya menjilat liang kewanitaan Tante Nining, lidahku merasakan suatu cairan kental yang keluar dari liang kewanitaan Tante Nining, lalu kusedot dan kutelan air kenikmatan Tante Nining itu dan kubersihkan liang kewanitaannya dengan lidahku. Sepuluh menit kemudian kulihat Tante Lisa sudah tidak tahan lagi dan akhirnya, “Crreeett.. crreeett..” air maninya mangalir deras membasahi batang kejantananku, seketika itu Tante Lisa kerkulai lemas di sampingku dan kini batang kejantananku sudah terlepas dari liang senggamanya.

Lalu aku mngubah posisi, kini Tante Nining kusuruh menungging dan dari belakang kuarahkan batang kejantananku ke liang senggamanya, “Bleeesss.. bleeess…” aku mulai mengocok-ngocok batang kejantananku di liang kewanitaannya dari belakang, aku terus memaju-mundurkan batang kejantananku, sembari tanganku meremas-remas payudara yang menggantung dan bergoyang-goyang itu. Rintihan nikmat pun terdengar dari mulutnya, “Aakhhh.. aakkkhhh.. terus sayang.. enak.. aaakkkh.. hhhmmm..” Ketika batang kejantananku keluar masuk di liang kewanitaannya, di balas juga oleh Tante Nining dangan memaju-mundurkan pantatnya. Selang 20 menit aku merubah posisi lagi, kini kuatur posisi Tante Nining tiduran terlentang lalu kuangkat kedua kakinya ke atas, kubuka lebar-lebar pahanya, lalu kuarahkan kembali batang kejantananku ke liang kewanitaannya dan.., “Bleess.. blesss..” batang kenikmatanku masuk ke liang kewanitaannya lagi, aku mulai mamaju-mundurkan pinggulku.

Sepuluh menit kemudian dia sudah tidak tahan lagi ingin keluar, “Aakhhh.. akhhh.. Say, Tante udah nggak tahan lagi pengen keluar..” rengeknya. “Dedi belom mo keluar nich Tan.. kalo mo keluar keluarin aza,” kataku dan akhirnya, “Creet.. creettt.. creettt..” dia sudah mencapai puncak kenikmatannya. Dan dia pun terlihat lelah karena puas. Karena aku belum mencapai puncak kenikmatan lalu aku merubah posisi dengan gaya “side to side”, (satu kaki Tante Nining diangkat ke atas sedangkan kaki satunya tidak diangkat, sedangkan posisi tubuh miring). Kukocok-kocokkan batang kejantananku dengan tempo sedang di liang senggamanya, dan 20 menit kemudian aku merasakan sepertinya aku akan menemui puncak kenikmatan, lalu aku mempercepat gerakanku, kukocok dengan tempo cepat dan agak kasar di liang kewanitaannya dan terdengar rintihan kesakitan dan rasa nikmat yang terdengar dari mulutnya. “Ouw.. aaahhkkk.. aaakkhhh.. aakhhh..” kemudian kucabut dan kuarahkan batang kejantananku ke wajah Tante Nining dan, “Creet.. creett.. creeett..” spermaku muncrat di wajahnya. Lalu batang kejantananku kuarahkan ke mulutnya minta dibersihkan oleh Tante Nining dengan lidahnya dan aku pun terkulai lemas di tengah kedua tante itu.

Lima belas menit setelah mengatur nafas dan melihat kemolekan kedua tubuh tante itu, batang kejantananku sadah mulai berdiri lagi dan mengeras, kini sasaranku adalah Tante Lisa. Kuangkat tubuh Tante Lisa dan aku menyuruhnya menungging, lalu batang kejantananku kuarahkhan ke lubang pantatnya dan, “Bleesss.. bleess..” batang kejantananku sudah masuk ke dalam lubang pantatnya, aku mulai mengocok-ngocok kembali batang kejantananku di pantatntya, “Aaakkhhh.. aaakkhhh.. hhmmm..” cuma itu yang keluar dari mulut Tante Lisa saat aku menusuk-nusuk pantatnya.

Selang 5 menit aku kembali merubah posisi, aku duduk di pinggir ranjang dan Tante Lisa duduk di atas selangkanganku menghadapku. Lalu, “Bless.. bleesss..” kini batang kejantananku bukan di lubang pantatnya lagi tetapi dimasukkan ke liang kewanitaannya. Tante Lisa mulai menaik-turunkan pantatnya di atas selangkanganku dan sambil menikmati gerakan dari posisi itu aku meremas-remas kedua payudaranya dan kusedot-sedot bergantian, kugigit-gigit puting susunya dan dari payudara itu keluar suatu cairan dari putingnya. Ternyata yang keluar itu adalah air susunya, langsung saja kusedot dan rasanya nikmat sekali. Ketika aku menyedot air susunya semakin kuat desahan Tante Lisa. Setengah jam kemudian kami sama-sama mencapai puncak kenikmatan dan, “Creettt.. crreeettt.. creettt..” kami berdua keluar dan terkulai lemas di tempat tidur dengan batang kejantananku yang masih menancap di liang kewanitaannya.

Kami bertiga akhirnya tertidur kelelahan, keesokan paginya kami pun melakukan hubungan lagi bertiga di kamar tidur maupun di kamar mandi saat kami mandi bersama. Setelah permainan dan mandi bersama itu selesai kemudian kedua tante itupun pulang.

Nah bagi pencinta anda boleh percaya atau tidak dengan pengalaman seks saya sebagai Gigolo di Bandung, itu hak anda untuk tidak percaya maupun percaya tetapi ini benar kejadian yang kurasakan sendiri, 100% kejadian benar.

Bagi cewek-cewek atau bila ada juga tante-tante, mbak-mbak, teteh-teteh yang ingin menikmati malam panjang bersama saya, dapat menghubungi saya via e-mail. Dan saya akan membalas e-mail yang masuk, tetapi saya tidak akan membalas e-mail yang hanya sekedar iseng. Sekali lagi saya sangat berterima kasih karena diberikan kesempatan untuk menuliskan kembali pengalaman saya.

Borneopoker

www.borneopoker.com memiliki promo menarik, seperti:
1. Di sini 100% No Robot yang berarti 100% Pemain vs Pemain, Tampa Bot dan Tampa campur tangan dari admin dan kerahasiaan data anda terjamin.
2. Bonus Referral 20% ( Seumur Hidup Untuk Anda ) setiap Mengajak Teman Bermain dan bergabung dengan Borneo Poker, semakin banyak anda mengak teman bergabung semakin banyak pula bonusnya.
3. Bonus Turn Over 0.4% - 0,5% ( Dibagikan setiap hari SENIN pada PUKUL 14:00 )
4. Mainkan 7 Games dalam 1 akun. (di sini anda bisa jadi BANDAR) yaitu : POKER ONLINE, SAKONG, BANDAR Q, DIMINO QQ, ADU Q, CAPSA SUSUN, dan BANDAR POKER.
5. customer service yang melayani 24 jam nonstop ( livechat, BBM).
6. Dengan minimal deposit 20.000 dan withdraw 20.000 (proses cepat).
7. Transaksi dijamin aman dan terpercaya 100%
8. Dukungan transaksi : BCA, MANDIRI,BNI, BANK BRI, DANAMON.

Untuk Informasi Lebih Lanjut bisa menghubungi CS kami yang melayani 24 Jam setiap Harinya

Phone : +85587404622
BBM : 55978753
FB : Borneo poker
SKYPE : borneo.poker
Twitter : @borneo_poker
Instagram : borneo.poker
livechat : www.borneopoker.com

Segera bergabung bersama kami dan ajak juga teman sebanyak-banyaknya untuk mendaftar di www.borneopoker.com